“Pengalaman adalah guru paling baik, dan menjadi guru adalah pengalaman paling baik”
Kalimat di atas adalah kalimat pembuka yang diucakan oleh pembicara pada saat kegiatan Mental Coaching Character dengan slogan “Responsimple Teacher SMA-SMK Budhi Warman II.” Pada hari Jum’at (31/01/2020) di Aula SMA-SMK Budhi Warman II Pukul 13:00 s/d 16:00.
Terang saja kalimat tersebut langsung menarik perhatian guru-guru dan disambut dengan tepuk tangan. Memang, menjadi guru merupakan tugas yang berat dan sangat mulia. Guru bertanggung jawab mendidikan anak-anak bangsa agar lebih baik. Guru bahkan diberi kepercayaan menjadi orang tua kedua bagi murid.
Pemberian motivasi kerja dihadiri oleh Wakabag Pendidikan, Litbang, guru, dan staf SMA-SMK Budhi Warman II. Bapak Pardi Supardi,S.S.,M.Pd, Kepala Sekolah SMA Budhi Warman II berpesan agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Beliau juga berharap agar pembicara dapat memberikan tekanan-tekanan positif kepada guru agar lebih giat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang guru.
“Meskipun waktunya sedikit mudah-mudahan pembicara bisa memberi tekanan positif yang ada kaitannya dengan dengan guru.” Ucap Beliau
Kegiatan Workshop guru merupakan Program Kerja Sekolah SMA-SMK Budhi Warman II untuk meningkatkan motivasi dan kinerja para tenaga pendidik di lingkungan SMA-SMK Budhi Warman II. Bapak Pardi Supardi, S,S,.Mpd juga mengajak para guru untuk menggunakan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya agar hari ini bisa lebih baik dari hari kemaren dan hari esok lebih baik dari hari ini.
“Mari pergunakan waktu ini dengan baik, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.”Ujar Beliau
Pembicara pada kegiatan ini adalah Michael Thibran, Trainer Mental Coaching Character. Beliau juga telah memiliki pengalaman memberi pelatihan ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Michael pernah juga memberikan pelatihan ke Singapore, Arab Saudi dan Malaysia.
Michael Thibran banyak menyampaikan beberapa narasi dan analagi motivasi tentang semangat menjadi guru diantaranya; guru-guru diajak mengangakan kursi secara bersamaan selama 10 detik.
Dari hasil survey sebanyak 60% guru SMA-SMK Budhi Warman 2 mengatakan bahwa mengangkat kursi selama 10 detik itu cukup berat. Michael mengatakan bahwa dalam waktu beberapa bulan saja pasti semakin sedikit guru yang mengatakan itu berat jika para guru memperkuat otot tangannya.
Kesimpulan beliau adalah bukan kursinya yang berat, namun kekuatan otot mengangkat kursinya yang lemah. Dan beliau mengintegrasikan itu ke kemampuan guru dalam mengajar di kelas. Bukan kelasnya yang berat, namun otot kompetisi mengajarnya yang lemah.
“Otot kompetisi mengajarnya yang lemah, bukan kelasnya yang berat” Tegas Beliau.
Beliau juga memberi saran agar para guru tidak peduli dengan gaji kecil yang diterima. Karena rezeki guru bukan di gaji namun ada pada keberkahannya.
“Gaji guru memang rendah dan tidak perlu diperdebatkan lagi, karena memang segitu adanya. Namun seorang guru harus tetap ihklas bekerja seolah-olah digaji puluhan juta. Karena akan ada balasan kebaikan dari tuhan. Bukankah semua kebaikan pasti dibalas dengan kebaikan.” Ucap Beliau
Sebelum acara berakhir kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Wakil kepala bagian pendidikan, Bapak Drs, H, Ahyar Sihombing, M.Pd beliau berpesan kepada guru-guru agar menjadi guru yang berbahagia.